Obama: Jangan Buang Kesempatan Berdamai


Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama meminta Presiden Otoritas Palestina Mahmud Rida Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak membuang kesempatan yang ada untuk berdamai.

"Seperti saya sampai kepada mereka hari ini, kesempatan ini tidak mungkin datang lagi dalam waktu cepat. Mereka tidak boleh membiarkannya terbuang," kata Obama setelah melakukan pertemuan empat mata dengan kedua pemimpin bertikai itu.

Dalam upacara pembukaan perundingan damai Palestina dengan Israel, Obama mengajak Abbas dan Netanyahu bersalaman. Ia meminta mereka berkomitmen mendirikan negara Palestina merdeka dalam setahun ke depan.

Keyakinan itu keluar di tengah ketidakpastian prospek damai antara Palestina dan Israel. Abbas berkali-kali mengancam akan mundur dari dialog langsung jika Netanyahu nekat melanjutkan proyek permukiman Yahudi. Bagi Netanyahu, jika pembekuan terus diperpanjang, pemerintahan koalisinya terancam bubar.

Situasi tidak menentu itu diperparah dengan gelombang kekerasan baru yang berlangsung di Tepi Barat. Dalam dua hari terakhir, serangan terhadap para pemukim Yahudi telah menewaskan empat orang dan mencederai dua lainnya. Hamas, yang berkuasa di Jalur Gaza, mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Kelompok ini menolak perundingan dengan Israel dan memang tidak mengakui negara Zionis itu.

Padahal, bagi Israel, jaminan keamanan adalah syarat mutlak berdirinya negara Palestina. Pasukan Otoritas Palestina bertindak cepat dengan menangkap 250 anggota Hamas di Tepi Barat. Namun militer Israel memperingatkan bahwa gelombang kekerasan bakal berlanjut. "Akan ada serangan lagi," kata Brigadir Jenderal Nitzan Alon kepada Radio Angkatan Darat.

Namun Netanyahu berupaya keras menafikan kejadian di Tepi Barat. Hanya, ia mengingatkan bahwa perjanjian damai dengan Palestina hanya mungkin diraih jika ada jaminan keamanan bagi warga dan kepentingan Israel. "Saya datang ke sini hari ini untuk mencapai kompromi bersejarah yang akan membuat dua bangsa mampu hidup dalam damai, aman, dan terhormat," ujarnya.

0 Comments:

Posting Komentar