Jakarta - Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan dinosaurus di bumi yang musnah 65 juta tahun lalu karena hantaman dua meteorit, bukan satu meteorit seperti studi sebelumnya.
Sebelumnya, para ilmuwan mengidentifikasi sebuah kawah besar di Teluk Meksiko sebagai bukti hantaman Meteor yang membuat dinosaurus punah. Sekarang, bukti yang kedua telah ditemukan para ilmuwan, mereka menemukan bekas hantaman kedua di Ukraina.
Dengan ditemukannya bukti baru ini, ada kemungkinan dinosaurus punah karena hujan meteor yang menghunjam bumi. Temuan baru ini dipublikasikan di jurnal Geologi yang dipimpin oleh Professor David Jolley dari Aberdeen University.
Ketika pertama kali teori meteorit ini diumumkan pada 1980, yang menyatakan meteorit telah membunuh dinosaurus, banyak yang tak percaya. Hal ini pun menjadi kontroversial. Kemudian sebuah kawah ditemukan di Chicxulub, Teluk Meksiko, Amerika Serikat. Temuan ini menguatkan teori meteorit tersebut.
Professor Simon Kelley dari Open University mengatakan tidak tertutup kemungkinan bukti baru bahwa meteorit telah menabrak bumi dan memusnahkan dinosaurus akan ditemukan lagi. Sebab para peneliti yakin, tidak mungkin satu hantaman meteor bisa memusnahkan dinosaurus. "Bahkan bisa jadi meteorit yang menghantam bumi seperti hujan," ujar Kelley.
Ahli meteorit dari Open University, Monica Grady mengatakan kemungkinan yang paling besar terjadi saat itu terjadi tubrukan meteorit di dekat bumi hingga pecahannya menghantam bumi.
Untuk mengantisipasi terjadinya tubrukan meteorit ini, baru-baru ini badan antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan spaceguard. Sebuah misi yang memantau objek angkasa yang mendekati bumi, sebuah sistem peringatan awal bila terjadi tubrukan meteorit.
0 Comments:
Posting Komentar