Pemandangan Perairan Dalam Indonesia Pukau Ilmuwan Dunia


Jakarta - Para ilmuwan yang menggunakan teknologi canggih untuk mengeksplorasi perairan Indonesia terpukau oleh gambar-gambar penuh warna dan beragam dari kehidupan laut di dasar samudra, termasuk laba-laba laut seukuran piring dan spons seperti bunga yang merupakan hewan karnivora.

Mereka hari Kamis memperkirakan sebanyak 50 spesies tanaman dan hewan telah ditemukan selama ekspedisi tiga minggu yang berakhir 14 Agustus.

Lebih dari 100 jam video dan 100 ribu foto, yang ditangkap menggunakan robot dengan kamera definisi tinggi, disalurkan ke pantai secara real-time melalui satelit dan Internet berkecepatan tinggi.

Verena Tunnicliffe, seorang profesor di Universitas Victoria di Kanada, mengatakan gambar-gambar itu memberikan pemandangan sekilas luar biasa salah satu ekosistem laut yang paling kompleks di dunia dan sedikit diketahui.

"Bunga lili laut pada awalnya menutupi samudera, dangkal dan dalam, tapi sekarang jarang," katanya dalam sebuah pernyataan tertulis. "Saya hanya melihat beberapa dalam karir saya. Tapi pada ekspedisi ini, saya kagum melihat mereka dalam keragaman yang besar."

Tunnicliffe juga telah melihat laba-laba laut sebelumnya, tapi lebih kecil, panjang sekitar satu inci (2,5 cm). "Laba-laba laut pada misi ini sangat besar. Delapan-inci (20 cm) atau lebih."

Salah satu hewan yang diambil pada video terlihat seperti bunga, ditutupi dengan jarum seperti kaca, namun para ilmuwan berpikir itu mungkin spons karnivora. Antena merah muda, ditutup dengan jaringan lengket, muncul untuk menangkap makanan yang lewat.

Gambar lain menunjukkan ikan berwarna lavender berjalan di dasar laut dan lengan merah bunga lili air.

Timotius Shank dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts mengatakan timnya sejauh ini mengumpulkan lebih dari 150 ribu frame video definisi tinggi.

"Saya merasa mungkin ada setidaknya 40 spesies baru di karang air dalam dan sedikitnya 50 spesies baru yang mencakup udang bentik, kepiting, spons, kerang, anemon dan ketimun laut," katanya.

Konfirmasi bahwa spesies itu baru melibatkan tinjauan ilmiah dan langkah-langkah lain dan dapat berlangsung tahunan.

Para ilmuwan menggunakan sistem pemetaan sonar yang kuat dan kendaraan robot untuk menjelajahi hampir 21.000 mil persegi (54 ribu kilometer persegi) dari dasar laut di Indonesia bagian utara, pada kedalaman mulai dari 800 kaki (240 meter) hingga lebih dari dua mil (1,6 kilometer).

Misi ini dilakukan oleh kapal US National Oceanic and Atmospheric Administration, Okeanos Explorer. Sebuah kapal Indonesia, Baruna Jaya IV, juga ambil bagian, mengumpulkan spesimen di mana semua hak untuk penggunaan di masa depan, akan tetap berada di Indonesia.

0 Comments:

Posting Komentar